TEKNLOGI WIFI
Kependekan
dari wireless fidelity merupakan standar yang dibuat oleh konsorsium
perusahaan produsen peranti W-LAN atau Wireless Ethernet Communications
Alliance untuk mempromosikan kompatibilitas perangkat 802.11, kata
Michael S. Sangguardi pada lokakarya (workshop) di Merak Room Balai
Sidang Jakarta, Rabu 12/3 dalam Mega Bazaar Computer, pukul 16.00–21.00
WIB. “Semua produk wi-fi adalah 802.11, tapi tidak semua 802.11
mengikuti standar wi-fi,” ujar pembangun 160 circuit camera televisi
atau CCTV di Jakarta yang berpusat di Balai Kota. Michael S. Sangguardi
menyampaikan makalah bertajuk “Teknologi Wi-Fi” yang bahannya berasal
dari penggabungan perjalanan seminar wi-fi dalam 144 materi. “Bahan
presentasi saya dari hulu ke hilir yang lebih manusiawi,” tegas perintis
teknologi wi-fi di Tanah Air ini mantap.
Wi-fi itu merupakan
proses tipuan-tipuan dari vendor-vendor besar, katanya membuka acara
lokakarya. Wireless fidelity atau wi-fi akhirnya dijadikan standar
berkode 802.11. “Tetapi tidak semua 802.11 adalah wi-fi,” kata Michael
S. Sangguardi seraya beranalogi orang yang ahli teknologi wi-fi berarti
ahli dua bidang, yakni teknologi informasi dan ahli komputer.
Pada
sistem wireless, lanjutnya ada banyak faktor yang menyebabkan
kehilangan kekuatan sinyal, seperti kabel, konektor, penangkal petir dan
lainnya yang akan menyebabkan turunnya unjuk kerja dari radio jika
dipasang sembarangan, kata pembuat produk wi-fi infrastruktur sistem
jaringan bermerk Komodo seraya menambahkan, pada radio yang dayanya
rendah seperti 802.11b, setiap dB adalah sangat berarti, dan harus
diingat “3 dB Rule”. Setiap kenaikan atau kehilangan 3 dB, kita akan
mendapatkan dua kali lipat daya atau kehilangan setengahnya.
Michael
S. Sangguardi memberi gambaran bahwa 3dB Rule bisa diterapkan secara
praktis dengan bantuan antena access point dengan standar 802.11b
mempunyai penguatan 13dB untuk jarak 300 meter, maka kalau kita
menggunakan antena 15dB (total 28dB) rumusannya menjadi:
a. 13 + 3 dB – jaraknya menjadi 600 meter
b. 16 + 3 dB – jaraknya menjadi 1,2 KM
c. 19 + 3 dB – jaraknya menjadi 2,4 KM
d. 22 + 3 dB – jaraknya menjadi 4,8 KM
e. 25 + 3 dB – jaraknya menjadi 9,6 KM
f. 1dB dianggap loss ….
Mengenai
wireless LAN (W-LAN) menurut Michael S. Sangguardi adalah perangkat
yang dipakai untuk menyambung jaringan komputer (LAN) dengan menggunakan
udara sebagai medium komunikasinya. “Frekuensi yang dipakai adalah 2,4
GHz atau 5 GHz, yaitu frekuensi yang tergolong ISM (Industrial,
Scientific dan Medical) dan UNII (Unlicensed National Information
Infrastructure).”
Pada bagian teknologi wi-fi, Michael S.
Sangguardi menjelaskan jenis-jenis perangkat wireless LAN, seperti
access point, PCI card, USB, PCMCIA, dan compact flash embedded.
“Perangkat yang terakhir ini yang saya rekomendasikan,” ujar perintis
warung internet di Tanah Air ini sembari mempertanyakan bagaimana
memilih perangkat 802.11? Ahli teknologi wi-fi ini menegaskan kebanyakan
perangkat W-LAN 802.11 memiliki spesifikasi yang sama, karena
perusahaan pembuatnya sama. Perbedaan yang menyolok berada di peranti
lunak (software) pengendalinya.
Jenis sambungan Wireless LAN,
kata Michael S. Sangguardi ada dua. Pertama, W-LAN indoor yang dipakai
untuk menghubungkan perangkat yang ada di dalam ruangan, yang mengikuti
standar 802.11. Kedua, W-LAN outdoor yang dipakai untuk menghubungkan
perangkat yang ada di luar ruangan, yang mengikuti standar 802.16. “Atas
dasar itu, kenapa W-LAN indoor terletak di tempat tertentu, pastilah
ada alasannya,” tambah pembuat Komodo bermisi meningkatkan kemampuan
orang Indonesia menguasai teknologi seraya memeragakan pada titik pusat
yang lokasi sinyal yang memenuhi syarat dengan menyebar ke berbagai
sudut lokasi ideal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar